
SHUFI KOTA
Oleh ; Effendy Asmawi Alhajj
AL-IHDA
Buat ikhwan
Pencinta Jalan Kebenaran
i.f.t.i.t.a.h
demi jiwa
dan proses
penyempurnaannya
maka Kami ilhamkan (jalan)
keburukan dan ketakwaannya
telah berjayalah
yang
menyucikannya
dan pasti rugilah
sesiapa yang mengotorinya
بقدر الامتحان يكون الامتكان
dengan kadar ujian, terwujud
kematangan
alhamdulillah, tulisan ini dapat diselesaikan walaupun disana-sini
berbagai godaan alias sibuknya tak karuan namun masih dapat menyisihkan waktu untuk mencoret-coret sebuah goresan ‘SHUFI KOTA’ ini akhirnya dapat juga diselesaikan, walaupun sudah tentu sangat simple dan kurang lengkap, apalagi sempurna jauh dari itu semua.
Hal ini banyak permintaan dari teman-teman dan kawan sejawat untuk membukukan ceramah dan ocehan saya dalam membahas tentang judul tersebut di atas.
Dengan semboyan “happy dunia and happy akhirat” yang merupakan mafhum dari “sa’idun fiddunya wa sa’idun fil akhirah” mengawali langkah “Shufi Kota” ini.
Bukankah hidup ini “the smile sending out will return to you” ini hakikat mafhum ayat “fama(n) ya’mal mitsqala dzarratin khaira(n) yarah” dan atau sebaliknya.
Kota dengan berbagai aktivitas dunia yang multi sarat dengan berbagai muatan tapi ada kesadaran rohi untuk hidup sesuai dengan tuntunan-Nya.
Orang ini mencoba tapak tilas kehidupan religi, tentu sesuai dengan dinamika tuntutannya.
Sebagai tamsil; kalau zaman dulu orang pergi dakwah jalan kaki, sekarang naik mercy, bahkan ke masjidpun mereka pakai kendaraan, biasanya kalau berbicarapun tidak pakai antum, tapi bro dll.
Inilah sekelumit gambaran “SHUFI KOTA” mereka ingin eksis terhadap intitasnya mencoba membetulkan niat mengharap berkat.
Semoga bermanfaat, amin.
Kota Industri, Batam,
07 Rabiul Awal 1433/
31 Januari 2012
Bagian satu
- be SMART in life
- don’t be tired
Bagian dua
- siapkan bekal
- success is feeling Good
- selalu beristigfar
MAJELIS SHUFI
menyatukan hati,mengharap ridha Ilahi
الهي انت مقصودي
ورضاك مطلوبي
Bagian Satu
Jalan Menuju Syurga
Setiap muslim mempunyai harapan untuk menggapai syurga Allah swt. Tak peduli apapun profesi dan jabatannya selama itu merupakan pekerjaan yang halal.
Ada orang yang masuk syurga karena kebaktiannya yang tak putus-putusnya kepada Allah. Merekalah para ”abid” (ahli ibadah).
Ada pula orang yang dijamin masuk syurga karena keberanian dan kerelaannya mempertaruhkan nyawanya dalam perjuangan menegakkan kebenaran agama. Dia meninggal sebagai ”syahid” (syuhada) dan orang yang mati syahid dijamin masuk syurga.
Ada yang dipanggil ke syurga kelak karena rajin menyampaikan ilmu kepada orang lain, termasuk dalam kelompok ini guru, dosen, ustadz dan muballigh.
”Tinta ulama lebih baik dari darah syuhada”. Demikian tegas Nabi saw.
Suatu hari, ketika hendak pergi berperang, Nabi saw mengingatkan agar jangan seluruh anggota masyarakat Islam pergi berperang.
”hendaklah ada sebahagian di antara kamu yang belajar mengenai agamamu dan mengajarkannya kepada umat”.
Ada pula yang meraih syurga karena taatnya kepada orangtua. Nabi saw pernah menolak seorang pemuda yang ingin ikut berperang karena pemuda itu mempunyai orangtua yang harus ditanggungnya.
Kata Nabi saw, ”uruslah orangtuamu”. Sesungguhnya bakti kepada orangtuamu sama nilainya dengan jihad”.
Demikian juga salah satu jalan menghampiri syurga dengan menyisihkan sebagian rezeki untuk kegiatan-kegiatan di jalan Allah.
Contohnya ; menjadi donatur pembangunan masjid, mushalla, yayasan yatim piatu, majelis taklim, klinik Islam, sekolah-sekolah Islam, menjadi orangtua asuh dan lain-lain dalam rumusan ”fastabiqul khairat”.
Di sinilah orang-orang Muslim yang kaya, para pengusaha dan ekskutif diajak oleh Allah swt untuk berkiprah.
Sebagai orang-orang yang sibuk dalam bisnis, mereka mungkin tak punya cukup waktu untuk mengerjakan amal ibadah sunnat.
Namun dengan harta yang mereka miliki yang pada hakikatnya merupakan titipan Allah, mereka berkesempatan memasuki syurga dari pintu yang lain.
Dewasa ini kita membutuhkan para muslim kaya yang dermawan dan senang berzakat, berinfak dan bersedekah.
Begitu banyak kegiatan pembangunan Islam yang mendambakan uluran tangan mereka.
Untuk para dermawan yang tulus, Nabi saw telah menjanjikan kebaikan yang akan mengalir selamanya.
…”jika meninggal seorang anak Adam, maka putuslah amalnya kecuali ada tiga hal ; – sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya”…
….. ”wallahu a’lam”…..
isilah iman di dada
pengetahuan di kepala
kaki dan tangan dengan etika
semoga 12 bulan
penuh keimanan, 52 minggu
penuh ketakwaan, 365 hari dengan
ibadah, 8.760 jam penuh keihsanan
dan 525.600 menit
penuh dengan
keikhlasan
ILMU MENGENAL DIRI
Jalanmu jalan nyata
Jalanku jalan rasa
Berjalanlah engkau pada jalanmu
dan aku
Engkau dan aku
Kalau Engkau hendak menemui aku
kan berjalan pula pada jalanku
Usahakan kita sejalan, Engkau dan aku
Supaya tercapai yang dituju
Kalau Engkau mengatakan kita sejalan
Engkau harus dapat membuktikan
Bukti yang dimaksudkan
Ialah kesanggupan untuk menurutkan.
Engkau mempunyai keinginan
aku mempunyai kesanggupan
Engkau di luar aku di dalam
Tempat mu di kiri aku di kanan
Berjalanlah engkau pada jalanmu
Untuk menjumpai aku lebih dahulu
Dalam perjalanan kita bertemu
Engkau dan aku
Aku yang engkau jumpai diperjalanan
Tidak akan engkau bersua, kalau engkau tak tukar haluan
Karena saat itu aku keluar engkau ke dalam
Dan untuk mendapatkan aku, jalanku yang akan di turutkan
Berjalan pada jalanku
Berarti engkau besertaku
Dengan jalan itu engkau akan dapat mengenal aku
Aku yang selama ini masih rahasia bagi mu.
Bila kita membicarakan “ILMU MENGENAL DIRI” tentu ramai dari kita yang akan menyangka bahawa yang akan di bicarakan ialah Diri yang kelihatan yaitu jasad kasar kita ini atau yang di kenali dengan panggilan Badan, tapi sebenarnya tidak. Diri yang di maksudkan itu ialah Diri Sebenar Diri, yang duduknya di dalam Jasad atau badan kasar kita ini. Untuk itu kita haruslah memahami yang mana jasmani dan yang mana rohani, yang mana diri terdiri dan diri terperi, yang mana jiwa dan yang mana raga danyang selalu jadi sebutan orang yaitu yang mana lahir dan yang mana batin. Kita harusnya faham perbedaan dua kata kata ini, sebelum kita lafazkannya.
Jasmani tentunya berbeza dari Rohani, Jiwa berbeza dari Raga dan pastinya zahir berbeza dari batin, Jika tidak mengapa ada dua perkataan tersebut yang sentiasa menjadi sebutan kita?
Kita semua tahu dan selalu menyebut akan kalimah ini, tapi tahukah kita perbezaan antara keduanya?? Perbezaan ini lah yang ramai antara kita tidak dapat menerangkan dengan jelas apa lagi untuk dapat merasakan perbezaannya.
Kebanyakan dari kita berangapan bahawa jasad kasar kita ini atau badan kita ini lah di panggil “Diri” dan dapat hidup sendiri sendiri, tetapi sebenarnya Jasad atau Badan kasar kita ini yang kita jaga dan perindahkan ini, sebenarnya ialah benda mati, yang tidak dapat berbuat apa apa jika tidak ada “Penghidupnya” yang duduk nya didalam jasad itu sendiri. Penghidup ini lah yang dipanggil Diri Sebenar Diri. Diri yang berdiri dengan sendiri dan yang ujud apabila Roh memasuki Jasad , oleh itu faham lah kita bahawa Diri sebenar Diri ujud sesudah Roh berada di dalam Jasad.
Perlulah di ketahui bahawa kita ini secara amnya terbahagi kepada 2, iaitu yang dipanggil Jasmani (Jasad) dan Rohani.Atau ada juga orang memanggil Jiwa dan Raga dan banyak lagi nama nama yang di beri kepada Diri dan jasad untuk mudah di fahami dan mengikut perguruan tertentu.
Saujana kisah wujudnya Adam
Setelah Malaikat menyiapkan Jasad Adam dan Jasad Adam terbaring kaku, maka Allah pun memerintahkan Roh untuk masuk ke dalam Jasad Adam, dan bertanyalah akan Roh kepada Allah ” Ya Allah melalui jalan mana harus aku masuk?” maka Allah pun menjawab, ” Masuklah melalui mana mana yang kau senangi” dan seterusnya Roh memasuki Jasad Adam melalui Hidung. Dan seterusnya kita bernafas melalui hidung.
Jadi di sini dapatlah kita fahami bahawa bila Roh masuk ke dalam jasad Adam, barulah Adam hidup dan seterusnya bangun dan berdiri, ini jelas menunjukkan bila Roh masuk kedalam Jasad barulah Jasad hidup atau juga di panggil Bernyawa.
Diri sebenar Diri
Setelah Roh memasukki Jasad, baharulah ujudnya “Diri” atau jelasnya “Diri” ini mendatang kemudian setelah Roh memasuki jasad.
Keterangan ringkasnya ialah, Roh itu adalah Cahaya dan bila ia memasukki jasad maka cahaya tadi memenuhi ruang jasad di dalam dan akan menjadi saperti jasad nya sendiri. Maka dengan sebab ini lah “Diri” itu rupanya sama dengan jasadnya sendiri, tapi ianya ghaib.
Dan harus diingat hanya yang ghaib sahaja dapat menghubungi yang ghaib.
Cahaya (Diri) tadi mengalir ke seluruh jasad di dalam, dan dia lah yang menjadi “Penghidup” kepada Jasad. Dia lah hidup sebenar benar hidup, lagi menghidupkan.
BARANG SIAPA MENGENAL DIRINYA NESCAYA KENALLAH IA AKAN TUHANNYA
Saperti yang telah di terangkan diatas Diri ini rupa nya saperti kita cuma ia nya ghaib dan duduknya di dalam jasad kasar kita ini, dan tugas nya menghidupkan jasad kita dan dia juga di panggil nyawa dan macam macam nama lagi mengikut Aliran Perguruan yang mengajar Ilmu Mengenal Diri ini. Walau bagaimana pun perlu di tegaskan disini semua Aliran Perguruan adalah benar dan mempunyai kelebihan kelebihan tersendiri.
Ini lah Diri Sebenar Diri yang harus di kenal dengan rasa dan perasaan, dan dengan geraknya yang tersendiri. Bagaimana kah cara untuk mengenalnya?
Diri sebenar Diri yang duduk nya dalam jasad itu, dimana tugas nya menghidupkan jasad, dengan cara mengalirkan pancaran cahaya kehidupan di dalam jasad, dan kalau ingin mengenalnya dengan erti kata kenal sebenar benar kenal tentulah kita perlu melahirkan Diri itu.
Kelahiran pertama kita ialah bila Ibu kita melahirkan kita, dan kelahiran kali kedua ialah bila kita berjaya melahirkan Diri Sebenar Diri yang diamnya di dalam jasad kita sendiri dan dengan tugas dan rahsia nya yang tersendiri……….menghidupkan kita, tapi sayang jasad tidak pernah terfikir untuk memikirkan siapakah yang menghidupkan nya.
Dengan itu kenali lah Diri sebenar Diri kita itu, Diri yang banyak daya guna dan banyak menyimpan rahsia, Bukankah dia berasal dari sana…………….dari Yang Maha Pencipta dan Yang Maha Besar.
Untuk itu lahirkan lah itu Diri Sebenar Diri, yang maksud nya dengan membuka pintu bagi nya untuk keluar, (jalannya) dan cara melahirkan nya ada 3:
1. Terbuka Sendiri.
2. Membuka dengan Sendiri.
3. Dibuka kan oleh Guru yang Berpengalaman.
Apa Maksud Dibuka ( dilahirkan ).
1. Terbuka Sendiri.
- Mengikut pengalaman telah berjumpa dengan 5 insan yang terbuka (terlahir) Diri Sebenar Diri nya, dan keterbukaan Diri ini diperdapatkan nya pada satu hari mereka berdoa dan tiba tiba jari jemari mereka mula menimbulkan satu rasa, di dalam badan mereka terdapat satu rasa dan perasaan, dan tangan mereka seolah menolak atau bergerak perlahan lahan.
- Mereka mereka yang mendapatkan nya dengan cara ini selalunya tidak mengetahui dan faham apakah yang terjadi sebenarnya. Mereka perlukan penerangan dan penjelasan dari orang orang yang lebih mengetahui akan ilmu ini.
- Mereka mereka yang mendapat cara ini selalunya yang beramal dengan kaedah Tarikat.
2. Membuka dengan sendiri.
- Ini boleh dilakukan dengan berdoa untuk di lahirkan Diri Sebenar Diri itu, dan ada juga yang berjaya di izinkan Allah
3. Dibukakan oleh Guru yang berpengalaman
- Untuk ini pelajar atau mereka yang ingin di buka perlu duduk dihadapan guru dan akan berzikir bersama sama sehingga Diri itu lahir, dengan izin Allah
Kebanyakan orang akan mempelajarinya mengikut cara ke 3 ia itu dengan di bukakan atau dilahirkan Diri sebenar Diri itu melalui Guru yang membukakannya.
Selalu kita mendengar orang berkata zahir dan batin, luar dan dalam jiwa dan raga, tapi cuba kita renungkan, adakah kita faham apa yang kita katakan?
Kita sebenarnya mempunyai 2 aliran:
1. Aliran Zahir atau Jasmani
- Aliran ini bertitik tolak dari bekerjanya Jantung kita. Dan ianya mengaliri keseluruh batang tubuh kita, dan isi kepada aliran zahir ini ialah Darah.
2. Aliran Batin atau Rohani
- Aliran ini berisikan daya hidup yang pangkalnya dari “Hidup” yang mengaliri aliran tertentu saperti aliran Jasmani, cuma beza nya aliran ini ialah cahaya kehidupan dan ianya berupa arus letrik. Ini telah di buktikan oleh ahli sain dari Cina dimana mereka berjaya mengambil gambar arus letrik yang mengalir dalam badan manusia ini.
DIRI
- Ianya duduk didalam jasad
- Rupa nya sama saperti jasad tapi ghaib
- Dia lah yang Menghidupkan kita
- Punca tenaga
- Ia serba tahu kerana datang dari yang Maha Tahu
- Dialah yang mengenal Allah kerana dia berasal dari sana
KEHIDUPAN KITA DI DALAM
“Diri” ini lah sebenarnya kehidupan kita yang hidup di dalam jasad dan sememangnya kehidupan kita bermula dari dalam badan kasar kita ini, dia mengisi kehidupan kita dan meliputi keseluruhannya, dan di tutup serta di batasi dengan bulu dan kulit kita, dimana bagi orang luar atau orang nyata, kehidupan di dalam ini nagetif kerana tidak nyata. Tetapi kalau kita mau tau dan mau cuba memahami bahawa sebenarnya, perbetulkan lah kehidupan dalaman kita ini dahulu dan dengan sendirinya kehidupan luaran kita akan sempurna….Insyaallah
Oleh itu kenalilah Diri Sebenar Diri anda dan insyaallah kenal lah ia akan Tuhannya saperti Sabda Nabi junjungan kita” Barang siapa mengenal Diri nescaya kenal lah ia akan Tuhannya”
MENULIS BUKU KEHIDUPAN
Kita seperti sebuah buku
Cover depan adalah tanggal lahir
Cover belakang adalah tanggal kematian
tiap lembarnya adalah tiap-tiap hari dalam hidup kita dan apa yang
kita lakukan.
Oleh
sebab itu
tulislah, karena nanti
kita akan menerima dan membaca
tulisan kita selamat
menulis dalam
buku kehidupan kita
masing-masing